Senin, 04 April 2011

:: Awal Perjalanan Cinta Kita ::



Minggu pagi yang cerah di bulan Juli tahun 2000. Aku bermaksud berkunjung ke rumah kawan didaerah Pulogadung. Biasanya kalo pergi kesuatu tempat penampilanku biasa aja, pake t-shirt + jeans + sandal jepit, pake bedakpun jarang. Tapi hari itu aku juga ngga ngerti kenapa aku tampil rapi, kemeja silk biru terang + celana panjang biru muda + kerudung silk penuh bunga + dandan full (pake bedak  sama lipstick) + sandal bagus… poko’nya cakep deh, kaya’ orang mo kondangan. Padahal Cuma mau maen doang. 

Dari rumah Uwa di Duren Sawit ke rumah kawan aku harus naik angkot 2 kali. Sesampainya di terminal Pulogadung aku naik angkot kecil. Aku langsung mengambil tempat duduk didekat pintu, karena jarak ke rumah kawanku dari terminal tidak begitu jauh.

Didalam angkot sudah ada duduk dua orang penumpang.  Tepat dihadapanku duduk seorang pemuda yang penampilannya rapi dan simpatik, wajahnya seperti tersenyum. Kupikir waktu itu, lelaki ini gaya-nya tua … tapi pasti deh umurnya masih muda. Sayang sekali kawan wanitanya kucel begitu. Saat kulihat disebelahnya ada seorang wanita yang penampilannya asal, item, dekil, abg ga menarik deh.

Ga lama kemudian aku turun, berjalan santai menikmati hari cerah menuju rumah kawanku. Sepasang manusia lewat disampingku, mendahului langkahku.
… Hey … arah mereka (dua orang yg di angkot tadi) ko’ sama dengan aku.

(Saat melewati aku, di dalam pikiran lelaki itu terlintas begini ; wanita baju biru ini boleh juga, Ya Allah, wanita seperti dia yang aku ingin jadikan istri) 

Dan … mereka mengucap salam kerumah kawanku. Ternyata kawan mereka adalah kawan dari saudaranya kawanku. Kami tidak kenalan … Cuma sekedar melempar senyum dan say hai aja. Aku langsung ngobrol sama kawanku, lupa sama dua orang tadi.
Sebulan kemudian, aku diundang kawanku kerumahnya untuk dikenalkan dengan calon suamiku……???

Yeah … waktu itu umurku hampir 27 tahun. Cukup tua bagi seorang wanita .. dan belum menikah. Aku sedikit prustasi juga masa-masa itu, kenapa ga ada laki-laki yang berani melamarku? Apa aku terlalu ‘menakutkan’ bagi mereka?

Pernah sih ada kawan dari kawanku yang bilang kalo aku orang yang disegani laki-laki. Waduh … begitulah nasib mantan gangster di sekolah. Oleh karena itu aku minta tolong sama kawan utk dicarikan calon.

Okey … aku datang memenuhi undangan kawanku kerumahnya, (ngga dandan). Siapa yang kutemui disana ? Laki-laki yang katanya sedang mencari calon istri ? Kami dikenalkan … resmi banget deh.
“Bu Ani, ini Bapa Yusup”                “Pa Yusup, Ini Ibu Ani”
Ga ada jabat tangan lho, hanya menyebutkan masing-masing nama, data pribadi dan lain-lain yang umum.
Kemudian kami ditinggalkan berdua biar ngobrol lebih akrab. Obrolan kami ga penting, biasa banget. Intinya, bila dia berkenan menjadikan aku istri, silahkan datang ke rumah orang tuaku untuk melamar.
Well, dia setuju. Dimulailah acara pendekatan… yaitu telpon2-an. Waktu itu aku kerja di Money Changer dan dia di Asuransi Central Asia. Aku menyatakan statusku adalah janda anak satu (padahal aku bercanda). Dia tidak keberatan … ?!? Aku aja bingung, biarin deh.
Proses perkenalan dengan para orang tua berlangsung singkat. Masih bulan Agustus aku kenalkan dia ke Uwa (waktu itu aku ‘kan masih tinggal sama Uwa). Bulan September aku dikenalkan ke keluarganya di Subang, sekaligus proses melamar aku ke orang tuaku di Bandung. Semua proses itu tidak pernah hanya ada kami berduaan, selalu ada orang lain yang nenemin.

Anehnya para orang tua …

Mereka  semuanya senang akhirnya aku akan menikah. Tapi mereka semua juga heran kenapa baru kenal ko’ langsung mau nikah, ngga ‘pacaran’ dulu. Maklumlah orang tua, kuatir ‘kan kalo anak-nya nikah sama yg ga jelas.

Proses lamaran berlangsung tegang, tapi akhirnya kedua belah pihak keluarga sepakat kami akan dinikahkan pada bulan November.  Singkat  ‘kan ? 4 bulan kenal langsung menikah tanpa melewati proses yang namanya pacaran.
Suamiku baru tau kalo aku bukan janda (ha ha ha) … apalagi  punya anak satu … pada bulan oktober.
 
Alhamdulillah … kami menikah tanggal 12 November 2000.
Diawal pernikahan kami suamiku bilang begini :”bu… sepertinya kita ngga bakal suka berantem deh.”

That’s It.
Semoga kisah nyata diatas bisa jadi inspirasi untuk kalian saat mencari calon pendamping.

Here are tips for you to find a wife or husband :
  1. Mohon dengan sungguh-sungguh pada Yang Maha Kuasa (ini yang paling  penting)
  2. Tetapkan niat menikah untuk ibadah (bukan sekedar sarana penyaluran kasih saying)
  3. Imprint the women (tandai wanita itu … seperti yang dulu dilakukan suamiku)
  4. Syukur-syukur Gadis / Perjaka
  5. Siapkan materi (penting dari yang paling penting). Tidak ada wanita yang kenyang hanya dengan di kasih makan cinta dan sayang.
  6. Kalo sudah ketemu yang pas, ga perlu pake lama, langsung lamar raja.
  7. Pastikan status kamu sebagai Bujangan atau Duda.
  8. Tak satupun wanita didunia ini yang senang jadi istri muda.





13 komentar:

Qefy mengatakan...

Adeuuuuh jadi makin mantep nih Istikharahku. Ckckckc. Makasi kak sudah menginspirasiku untuk bersungguh2 dari sekarang. Salam untuk suami dan 3 putrinya yah. 12 November itu berdekatan dengan Miladnya Bloofers :)). Kak mau tanya, kalau misal bidikan kita itu sudah ada yang punya bagaimana ya? Maksudnya siap2 dilamar orang...

auraman mengatakan...

12 November ulang tahun saya bunda ani ^_^... sepertinya qefy saingan ma temannya tu bunda hahaha... semoga saya juga semakin mantap ke jenjang berikutnya, semoga dimudahkn, terima kasih bunda tipsnya.... ^_^

Pipi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Pipi mengatakan...

mbaaa...
suka banget critanya..
brarti mba salah satu orang yang mrasakan Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan yaa..
Subhanallah.. >.<

moga jadi keluarga Samara ya mba..:)

Nik Salsabiila mengatakan...

Wuaaa,,,yg namanya jodoh tuh memang gag bisa ditebak ya mbak...^^
berati sang lelaki yg tersenyum simpatik itu kah yg pada akhirnya mnjadi blahan jiwa si kerudung biru??
hiks...dmn tar aku nemuin jodohku yaaa..hehee...mbak umurku 21..enaknya q nikah kpn ya....^^

Ani mengatakan...

Nick .. jodoh Tuhan yang mengatur .. kamu hanya perlu berniat saja .. umur berapa kamu ingin bertemu jodohmu?

Nik Salsabiila mengatakan...

emm..umur berapapun mbak...pengenya sih sekarang...hehhee...cariin donk mbak...yg bertakwa,,dan sayang sama aku...^^

ary_dudulz mengatakan...

Assalamualaikum mba..

aku seneng banget bisa baca kisah mba menemukan pendamping hidup mba..

seakan memberi semangat kepadaku untuk terus menemukan tulang rusuku.

dari awal pun, saat umur ku menginjak 23 tahun dan saat itu memang aku sudah memiliki kekasih. dan dari situlah aku berniat ingin mengakhiri pencarianku.

tapi, apalah mau di kata, hubungan hanya berakhir 1,5 tahun saja. meskipun saat ini aku mencintainya, tapi biarlah, aku takut nanti membuatnya menjadi terbebani. ku bebaskan ia pada akhirnya, karena ia mengatakan bahwa kepastian yang aku inginkan justru membebani ia.

tp aku yakinkan dan pasrahkan kepada Allah saja, bahwasanyya jodohku sudah di siapkan oleh Allah.

Mohon Doanya mba Ani.. untuku segera menemukan jodohku, di umurku yang ke 24 tahun ini.. ^_^

Ani mengatakan...

@Ary .. Sabar ya sayang .. bila Tuhan berkata "Sekarang-lah saatmu" pasti kamu akan segera dipertemukan dengan si pujaan hati ..

Teruslah berdoa dan berusaha .. setiap doa yang kamu pinta dan belum Tuhan beri jawabannya .. artinya hanya kamu perlu lebih sabar dan lebih keras berusaha ^_^

ary_dudulz mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Aan Sopiyan mengatakan...

Tertegun baca postingan ini.. Hmmm,,

Ani mengatakan...

@Ary .. aamiin

@Aan .. kutunggu pa' pos mengirimkan surat undanganmu dengan (siapa ya?)

Yulia Sahaja D.P mengatakan...

keren mbak catatannya.. jadi motivasi dan inspirasi